Minggu, 10 November 2013

Latar Belakang

Bersatu Dalam Keberagaman Untuk Perubahan (Lebih Baik)

Latar Belakang

             Perguruan Tinggi, khususnya Universitas Dehasen Bengkulu dengan ragam disiplin ilmu yang berada di dalamnya telah membentuk sebuah ruang baru sehingga kompleksitas urusan menjadi begitu bervariasi. Dan mahasiswa adalah salah satu elemen kampus yang walaupun tidak mempunyai determinan langsung seperti pejabat kampus dari level rektor sampai level pimpinan jurusan di bawahnya, namun kehadiran mahasiswa tetap signifikan membentuk iklim kampus. Sehingga menjadi penting hadirnya sebuah lembaga yang mampu merepresentasikan mahasiswa baik secara fungsi intern maupun fungsi ekstern.
              Walaupun tidak semua, konflik antarmahasiswa karena kompetisi dan kontestasi politik kampus, begitu tinggi menyedot perhatian dan energi. Sehingga tugas-tugas intelektual dan pengabdiannya menjadi terbengkelai layaknya banyak politisi negeri ini yang menghabiskan energi mengurusi kursi singgasananya daripada berkonsultasi menyambangi keinginan rakyatnya. Hal ini terjadi hampir merata di seluruh perguruan tinggi Indonesia khususnya universitas karena mempunyai komposisi disiplin ilmu yang beragam sehingga juga mempunyai entitas mahasiswa yang beragam pula, minimal dari diferensiasi keilmuannya.
Berbeda dengan sirkulasi elit dalam konteks negara bangsa seperti melalui pemilu untuk menentukan kembali presiden atau kepada daerah dan anggota dewan di parlemen. Konsep state-government tidak cocok dengan konsep student-governtment, artinya usaha kita untuk mengkontekstualisi konsep trias politica—sebagai konsep kelembagaan mainstream dalam state-government—ke ranah kampus, kita perlu merefisi dan meadaptasikannya sebaik mungkin. Karena dasar argumentasi tersebut adalah bahwa kampus adalah sebuah ruang yang hanya dihuni dengan satu payung homogeny yaitu mahasiswa yang selanjutnya hanya terfragmantasi dalam ideology dan paham (orientasi eksistensi seperti akademik minded, pergaulan minded, dan lain-lain). Berbeda dengan nation state yang komposisinya terdiferensiasi dalam beragam dimensi entitas dari suku, ekonomi, ideology, populasi, bahkan kewilayahan.
            Sehingga logika dasar hadirnya sebuah entitas lembaga mahasiswa yang disebut dengan Kabinet Mahasiswa Keluarga Mahasiswa adalah memang untuk memenuhi fungsi eksekusi dari struktur kelengkapan badan Keluarga Mahasiswa. Namun menjadi sebuah problem ketika fungsi eksekusi tersebut tidak berasal-mengakar dan tidak bertujuan-menyasar dari/ke mahasiswa. Sehingga sebuah aspek representasi dan mekanisme kerja yang demokratis menjadi urgen bagi BEM KM. Aspek professional (layaknya pejabar karir di birokrat) dan skill (layaknya di Unit Kegiatan Mahasiswa) secara beriringan berada setelah aspek representasi ini terpenuhi.

DASAR GERAKAN DAN PEMIKIRAN

Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia mahasiswa merupakan salah satu kekuatan dan komunitas yang memiliki peran penting terhadap tatanan kehidupan berbangsa. PadaERA pera kemerdekaan dan paska kemerdekaan hingga saat ini pasca reformasi bangsa memiliki kontribusi yang berpengaruh dalam mengokohkan eksetensi dan integrasi bangsa. Hal tersebut didasarkan kepekaan mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat sehingga mendorong mereka untuk melakukan perubahan.
 PERTAMAsebagai kelompok yang memperoleh pendidikan terbaik, mahasiswa memiliki pandangan luas untuk dapat bergerak diantara semua lapisan masyarakat”. KEDUA“sebagai kelompok masyarakat paling lama menjalani pendidikan, mahasiswa telah mengalami sosialisasi politik terpanjang diantara pemuda”. KETIGA“mahasiswa sebagai golongan yang akan memasuki lapisan atas susunan kekuasaan, struktur ekonomi, dan akan memiliki kelebihan tertentu di masyarakat, dengan kata lain kelompok elit di kalangan pemuda”.
Disamping itu ada dua sumber daya yang menjadi pendorong dalam tindakan mereka. PERTAMA“ilmu pengetahuan yang diperoleh baik melalui mimbar akademis maupun kelompok diskusi dan kajian”. KEDUA, potensi sumber daya tersebut tidak hanya dalam intern kegiatan akademis melainkan organisasi-organisasi ektra universitas seperti OKP”.
Maka dengan ini gabung dengan  BEM Universitas Dehasen Bengkulu menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Manajemen Organisasi”dengan menjadi peserta dalam pelatihan ini hal ini merupakan suatu proses bagaimana memilih dan melatih mahasiswa untuk menjadi seorang pemimpin yang menjadi acuan dan panutan yang benar.
kami tunggu partisipasi REKAN-REKAN MAHASISWA SEKALIAN.

Dalam Kegiatan “PELATIHAN MANAJEMEN ORGANISASI”. Adapun tema kegiatan ini adalah “Melalui Pelatihan Manajemen Organisasi (PMO) Kita Wujudkan Kader Yang INTELEKTUAL Dan PROFESIONAL”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar